Soal Jawab Agama

Kebangkitan Islam, apapun bentuknya, jika tidak berdiri di atas landasan ilmu syar’i yang benar dan bersumber dari al-Quran dan manhaj Salafush Shalih, maka akan membawa kepada kehancuran dan kemusnahan. Kerana tanpa ilmu syar’i laksana bulu diterpa angin. Terkadang digerakkan ke kanan oleh perasaan hati yang kering dari ilmu syar’i terkadang pula condong dengan keruntuhan dalam waktu yang sangat singkat. Berbeza dengan semua itu, apabila seorang pemuda menuntut ilmu syar’i yang sesuai dengan dalil-dalil syar’i dan fenomena alam Rabbani, lalu mengamalkan isinya dan berpegang teguh dengannya, maka kebangkitan seperti ini akan tumbuh sedikit demi sedikit. Mulai tumbuh dan berkembang hingga mencapai masa matangnya. Setelah itu akan membuahkan hasil yang baik dan masak, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (Surah Al-A’raf: Ayat 58) Pemuda-pemuda masa kini sudah terjerat dengan dakwah penyesatan. Mengajak untuk memperemehkan ilmu syar’i dan berpaling darinya. Ia mendorong untuk memberikan perhatian dan sibuk dengan urusan-urusan yang remeh-temeh dan tidak bermanfaat. Mereka dibina dengan metode yang menyimpang, agar pemuda muslim yang betul-betul beriman tidak akan muncul membawa ilmu syar’i dan pendidikan imani. Pemuda yang akan memikul amanah untuk menyebarkan agama ini dan mendakwahkannya, ikhlas mengorbankan yang mahal dan berharga demi agama, sebagaimana yang dilakukan pleh pendahulu kita (semoga Allah merahmati mereka). Bahkan pengaruh buruk mereka itu sudah sampai pada darjat yang apabila ada salah seorang pemuda muslim menghafal salah satu kitab hadith atau membaca salah satu kitab para ulama terdahulu yang mulia, mereka mengejek dengan perkataan: “Apa yang dia inginkan dari perbuatan tersebut? Apakah dia mahu menambah jumlah cetakan kitab di dalam negara? Demi Allah, ini merupakan kedustaan, dosa dan kebatilan. Oleh kerana itu para da’i harus segera memberikan pemjelasan dan nasihat sekaligus menyerang mereka dengan lisan, sebagai pembelaan terhadap syari’at Allah dan menampilkan kebenaran dengan sejelas-jelasnya. Menghancurkan dan mempermalukan para penyeru kebatilan yang menghancurkan agama Allah.